Sunday, January 2, 2011

Lembur di Kantor dengan 2 Pria

Rabu itu jam sudah menunjukkan pukul 20:23. Namun aku masih berkutat di depan leptop, menyelesaikan pekerjaan yang dirapel, karena aku akan mengambil cuti hari Kamis & Jumat. Sebentar lagi lah pulangnya kataku sambil melihat sekeliling yang masih ada beberapa orang saja. Di ujung, masih ada Risa yang sedang berkemas. Dan tak jauh dari mejaku, ada 2 orang lagi yang masih berkutat didepan leptopnya. Aku beranjak ke pantry untuk mengambil air. Lampu ruangan sudah ada beberapa yang padam. Setibanya ku di meja, Risa menegurku untuk pamit pulang. Ok, kini cuma tinggal aku dan 2 pria yang duduk ngga jauh dari meja ku.

Aku ngga begitu kenal dengan 2 orang disana, karena mereka adalah vendor yang kebetulan sedang direkrut untuk mengerjakan beberapa project di kantorku. Seingatku sudah hampir 2 minggu mereka ada disini. Berarti sebentar lagi mereka ngga disini lagi dong, pikirku. Adi dan Ran namanya, mereka memang good looking. Pertama lihat mereka datang ke kantor ini, aku memang sempat berfantasi nakal ttg mereka. Adi punya bodi yg tinggi besar. Ran bodinya tidak sebesar Adi namun jenggot di wajahnya menurutku sangat seksi..

Beep beep, tiba-tiba leptopku bunyi, menandakan bahwa file sudah selesai ditransfer. Aku membereskan meja sambil sesekali melihat ke arah Adi dan Ran yang meja nya ada di belakangku. Ada beberapa sepatu yang kutinggalkan di bawah meja, kuambil sepatu-sepatuku dengan posisi menungging. Ahh, aku baru sadar kalo aku pakai rok. Oke, mereka pasti melihat pahaku waktu lg nungging tadi. Biarlah, lagian juga udah mau pulang ini.

"Kamu dah mau pulang?"
Tiba-tiba aku kaget, ternyata Adi dan Ran sudah ada di belakangku. "Nanti saja lah, bareng kita pulangnya. Sekarang kita ngobrol-ngobrol aja dulu," kata Ran. Entah kenapa rasanya ada yang aneh dengan senyuman Adi dan Ran saat itu. Ok nanti aja deh aku pulangnya, lagian juga besok aku cuti. Ahirnya kita ngobrol sampai ku sadar itu sudah jam 21:11. Aku pamit pulang ke mereka, namun tiba-tiba Adi menahan pundakku. Tidak kencang sih memang, tapi entah kenapa aku jadi deg"an. Matanya seperti mau menerkam. Lalu dia cium pipiku. Ran pun merapatkan badannya dan mengelus tanganku. Aku kaget dan bangun dari kursi tapi ditahan oleh Adi & Ran. "Vi, kita udah napsu banget nih dari tadi ngeliatin kamu," kata Adi. Tanganku dipegang kencang oleh mereka. Tiba" tangan Ran sudah meremas toket kiri dan Adi meraba paha ku. Aku berontak. Tapi semakin berontak, semakin kencang pula mereka meremas toket dan pahaku. Semakin ku berontak, rok ku semakin terangkat tinggi.

Adi mengikat tanganku kebelakang dengan kabel tis yg ada di meja & memplester mulutku dengan lakban. Ran membuka kancing kemejaku dgn paksa, terlihatkah bra hitamku. Damn!! Ran ngga perlu bersusah payah untuk membuka braku, karena bra yang kupakai adalah bra yang kancing depan. Braku dibuka paksa sehingga toketku terlihat menggantung. Toketku memang ngga terlalu besar, namun aku punya pentil yang agak mancung.

Posisiku tiduran di meja dengan tangan terikat dibelakang. Kaki menjulur dan ditopang kursi. Ran masih sibuk dengan toketku. Dia hisap pentil kiriku yang sudah tegak, dan pentil kanan dia mainin dengan jarinya, berganti-ganti. Aku meronta" namun tetap saja aku kalah tenaga. Badan ku ditahan oleh 2 tangan Ran.

Sementara Adi masih mengelus" paha ku. Lama" rokku sudah tersingkap keatas. Kakiku bergerak meronta-ronta, sebisa mungkin ku tendang Adi namun usahaku sia-sia. "Udah kamu diam aja, lagipula kan sudah ngga ada orang disini. Security ada dibawah," kata Adi. Aku hanya bisa menangis melihat Ran dan Adi yang sedang menjamahku.

Kuluman Ran makin kasar. Pentilku disedotnya kencang-kencang. Digigit kecil, dimainkan dengan jari-jarinya, di tarik-tarik… Aku cuma bisa berteriak memohon supaya berhenti. Adi mengelus-elus pangkal pahaku. Rokku dilepas, dilempar begitusaja ke lantai. Kakiku dibukanya lebar" sehingga cd ku terlihat. Dicium" vaginaku dari luar… Lalu dielus-elus. Lama-lama Adi mengelus vaginaku dengan kasar, cepat dan ditekan-tekan. Aku cuma bisa berteriak dan menangis. Digerak-gerakan jarinya tepat diatas klit ku. Rasanya cdku sudah basah banget… Jarinya makin cepat digerakkan naik turun dan gerakan random. Kepalaku mulai pening. Ran masih meremas" toketku dan menghisap pentilku dengan sangat kasar, seperti binatang buas kelaparan.

Tiba-tiba aku merasakan denyut jantung makin kencang serasa darahku terpompa, oh noo…. Klit ku orgasme! Kakiku mengejang, pantat naik turun. Adi tertawa puas dan mengambil gunting di mejaku. Ditempelkan ujung gunting itu ke mukaku, turun ke leher, ke toket ku yang kanan dan kiri, ke belahan toket, aku bisa rasakan ujung gunting yang dingin itu sambil menangis. Lalu turun ke perut lalu ke pinggulku. Gunting itu berakhir di cd. Skrg bagian bawahku tak tertutupi. Cdku sudah digunting-gunting.

Ran berhenti mengulum pentilku. Dia melihat vaginaku yang tak tertutupi. Vaginaku selalu shaved clean. Aku rajin shaving seminggu sekali. Adi memuji vaginaku yang ngga ada rambut sama sekali. Ran mengelus-elus vaginaku yang sudah becek oleh cairan vagina dan dia membuka celananya sehingga ku bisa lihat penisnya yang menonjol dari balik celananya. Adi juga membuka celananya. Sekarang 2 penis terpampang didepan mukaku.

Pipiku ditampar-tampar dengan 2 penis besar. Lakban yang menutup mulutku ditarik paksa oleh Ran. Sakit sekali. Belum sempat ku berteriak, penisnya sudah dimasukkan ke mulutku, digerakkan maju mundur. Dimasukkan dalam-dalam sampai aku tersedak. Air mataku terus mengucur. Ran ngga peduli, dia tetap mengocok penisnya di dalam mulutku.

Adi menjilat-jilat clit ku. Kasar sekali, namun ku merasa enak&nikmat. Sesekali ku mengeluarkan suara mendesah. Sungguh, ini bukan lagi pelecehan seksual, tapi ini adalah perkosaan. Anehnya, aku merasa enjoy. Jari-jari masuk ke lubang vagina ku. Ahhh nikmattt sekali. Sodokan jari Adi menari-nari didalam vaginaku yang sudah sangat basah. Jari-jarinya semakin masuk kedalam dan menyentuh g-spot. Aku mendesah kencang, nampaknya Adi tau kalo jarinya mengenai g-spot ku dan ditekan makin kencang.

Penis Ran sudah ngga karuan lagi kuhisap. Sulit banget untuk bisa berkonsentrasi antara menikmati g-spot yang dimainkan Adi dan penis Ran di mulut, dan aku berada dikantor, dimejaku sendiri!!! Adi mengeluarkan jari-jarinya. Bisa kulihat dengan jelas dia memasukkan 4 jari ke lubang vaginaku! Lalu dikocok" penisnya yang besar dan merah. Didekatkan bibirnya ke bibir vaginaku, dijilat" clitku dengan lidahnya, keatas, bawah, kiri kanan dan gerakan memutar.

Ran membopongku turun dari meja. Aku ditaro di lantai, masih dengan tangan terikat dibelakang. Kulihat mereka dengan evilish smile nya, aku merasa sangat takut. Kakiku dinaikkan keatas dan dibuka lebar-lebar. Kurasakan kepala penisnya yang besar di bibir vaginaku, perlahan" dengan gerakan maju mundur penis itu semakin masuk ke dalam vaginaku. Aku semakin menangis ketika Adi dengan leluasanya menggerakan penisnya majumundur. Ran mencekoki penisnya ke mulutku. Banyak cairan dari penisnya yang aku telan…

Semakin cepat dan dalam Adi menggenjot penisnya dan aku merasa aliran darahku semakin cepat, sodokannya semakin liar dan ahirnya ku rasakan cairan putih hangat di sekujur toket dan perutku. Lalu Ran gantian memasukan penisnya. Sodokan Ran lebih kasar, ku merasakan kuldesak yang terbentur penis Ran dengan kencangnya. Aku merasa pusing, rasanya semua darah mengalir ke kepala, dan aku merasakan getaran hebat dari dalam vagina, badanku mengejang, aku mendesah sekuatnya dan Ran tetap saja menggenjot penisnya, semakin cepat dan dalam, dan pada ahirnya penisnya dicabut, muncratlah ke perut, toket dan sampai ke mukaku. Badanku masih gemetar. Kulihat Ran memejamkan matanya sambil mengeluarkan pejunya yang masih tersisa. Adi mengoleskan peju ke seluruh tubuh dan mukaku. Dimasukannya jari-jarinya yang basah peju ke dalam mulutku. Aku masih merasakan orgasme, kujilati jari Adi yang penuh peju.

Buru-buru mereka memakai baju & menggunting kabel tis yang diikat ke tanganku. Mereka tersenyum licik dan berkata bahwa besok adalah hari terakhir mereka disini. Damn! Aku cuma bisa mengutuk. Aku pulang dengan baju yang basah krn peju dan tanpa celana dalam.

No comments:

Post a Comment